Jumat, 26 April 2013

pelestarian lingkungan

Pelestarian Lingkungan Hidup di Sekolah



Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara,
iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut.
  1. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
  2. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;
·         Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.
·         Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air dan energi lainnya.
·         Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
·         Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas, plastik dan sejenisnya
·         Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
·         mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
·         Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan sejenisnya. Contoh menonton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan atau membahasnya bersama-sama
·         Mengadakan karya wisata atau studi banding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan kelestarian laingkungan sekolah
3.                3.  Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
  1. Mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah melalui berbagai loba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, menulis, menggambar, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan.
  2. Mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan.
  3. Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
  4. Memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk gerak peduli lingkungan
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersihm sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakat.