Jumat, 14 Juni 2013

Pesona Keindahan Pulau Bali

Pulau Bali atau yang juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini sungguh luar biasa pesona keindahannya juga kekayaan budayanya yang masih sangat kental yang melekat pada penduduknya. Tidak heran kalau Pulau Bali sangat terkenal di dunia, dan banyak sekali wisatawan asing yang mengunjunginya. Hingga hampir setiap obyek wisata di Bali selalu dipenuhi oleh wisatawan asing. Banyak juga wisatawan lokal yang sangat tertarik dengan keindahan pulau Bali ini.
Berikut beberapa obyek wisata di Bali yang sangat menarik untuk dikunjungi :

Pantai Kuta Bali

p.kuta
senja-di-pantai-kutaTempat pariwisata ini merupakan pusat Pariwisata Bali karena sekarang telah mampu menyediakan fasilitas lengkap sesuai kebutuhan para wisatawan seperti berbagai penginapan dan hotel, pusat-pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, kehidupan malam begitu semarak, sarana dan fasilitas olahraga seperti Bungy jumping, water boom dan lain sebagainya.
Daya tarik tempat ini yaitu pasir putihnya yang bersih, pemandangan indah dan juga sangat romantis untuk melihat matahari terbenam (sunset), juga ombak pantainya yang tinggi yang menjadi kesukaan para surfer.
Sehingga terasa tidak lengkap kalau mengunjungi Pulau Bali tanpa berkunjung ke Pantai kuta ini.

Tanah Lot

tanahlot-bali
Tempat wisata ini merupakan salah satu tempat paling menarik di pulau bali yang bisa dikunjungi. Tempat ini terletak di desa Beraban atau 13 km sebelah barat Tabanan. Keunikan tempat ini yaitu adanya pura yang berada di atas bukit batu besar pinggir laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
http://ainzacha.blogdetik.com/pesona-keindahan-pulau-bali/

Profil Ku

Nama Saya Erma Setyawati.
Saya duduk di kelas XI di SMA N 7 Semarang
Add caption










 Welcome to my Blog

Perpustakaan Sekolah yang Ideal



Perpustakaan sebagai bagian dari sarana dan proses pendidikan selain fungsi dan perannya dioptimalkan, keadaan perpustakaan itu sendiri juga harus memadai bahkan ideal. Perpustakaan sekolah yang ideal yang sesuai dengan tuntutan zaman saat ini itu yang seperti apa?.
Perkembangan iptek  yang semakin dinamis dan akseleratif  di era globalisasi  saat ini menuntut perpustakaan untuk  selalu berkembang menyesuaikan perkembangan IPTEK  tersebut. Untuk mewujudkan perpustakaan sekolah yang ideal di masa depan nanti, ada langkah-langkah nyata dan strategis yang harus dilakukan, antara lain mencakup (1) penataan  tempat/ruang, (2) koleksi materi perpustakaan, (3) sarana pendukung, (4) pelayanan sistem automasi, (5) pustakawan dan (6) pemakai perpustakaan/ minat baca pemakai.
  1. Lokasi dan Ruang Perpustakaan
Perpustakaan yang baik lokasi dan ruangnya haruslah startegis, dalam arti mudah terjangkau oleh para pengunjung, baik oleh siswa, guru maupun karyawan tata Usaha. Jika memungkinkan lokasi terpusat atau sentral, tidak di lantai atas yang menyebabkan para siswa maupun guru enggan mengunjunginya. Akses dan kedekatan, dekat dengan semua kawasan pengajaran. Faktor kebisingan diminimalkan. Pencahayaan diusahakan baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan. Suhu ruangan yang tepat /sesuai ( misalnya ada suhu ruangan atupun ventilasi yang mencukupi) untuk menjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang tahun. Ukuran ruang juga harus cukup untuk menampung koleksi buku, fiksi dan nonfiksi dan juga jumlah pengunjung.

         2. Koleksi Materi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan keadaan sekolah, jumlah siswa, kemampuan sekolah, kebutuhan para penggunanya baik guru maupun siswa dan warga sekolah lainnya. Perkembangan koleksi yang terus menerus merupakan keharusan untuk menjamin penggguna memperoleh pilihan terhadap materi baru secara tetap. Tenaga perpustakaan  harus bekerjasama dengan administrator dan staf lain agar dapat mengembangkan kebijakan manajemen koleksi bersama.
Koleksi sumber daya buku harus sesuai dan hendaknya menyediakan sejumlah  buku secara memadai per pengunjung, misalnya satu pengunjung 10 buku. Perpustakaan  terkecil hendaknya memiliki paling sedikit 2.500 judul materi perpustakaan yang relevan dan mutakhir agar stok buku sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pengguna. Paling sedikit 60% koleksi perpustakaan terdiri dari buku nonfiksi yang berkaitan dengan kurikulum. Yang tidak kalah pentingnya, ternyata para siswa juga butuh bacaan hiburan seperti majalah, kumpulan cerpen, komik, atau buku teka teki silang, kaset video, dan lain-lain yang dapat menghibur dan mengurangi kepenatan siswa. Pemilihan materi hiburan tersebut harus ada kerjasama antara pengurus perpustakaan dengan para siswa selaku pengunjungnya.

         3. Sarana Pendukung Perputakaan Sekolah yang Ideal. Sumber daya Elektronik

Sumber informasi elektronik harus mencerminkan kurikulum dan minat serta budaya pengguna. Sumberdaya elektronik hendaknya meliputi akses ke Internet, pangkalan data referens khusus dan teks lengkap, bermacam paket perangkat lunak komputer berkaitan dengan pengajaran. Sumber tersebut hendaknya dapat diperoleh dalam bentuk CD-ROM dan DVD.
Penting juga untuk memilih sistim katalog perpustakaan yang dapat diterapkan untuk mengklasifikasi dan mengkatalog materi perpustakaan sesuai dengan standar bibliografis nasional dan internasional. Hal tersebut memungkinkan perpustakaan memasuki jaringan yang lebih luas.

Perpustakaan mempunyai peran penting sebagai pintu gerbang bagi pengguna masa  kini yang berbasis informasi. Karena alasan inilah, maka perpustakaan  harus menyediakan akses ke semua peralatan elektronik, komputer, dan pandang-dengar. Peralatan tersebut meliput Komputer meja dengan akses internet, Katalog akses publik, tape-recorder,  perangkat CD-ROM,  alat pemindai (scanner),  perangkat video (video players), dan peralatan komputer lainnya.

      4.  Pelayanan Sistem Automas

Pekerjaan administrasi dalam perpustakaan yang ideal sudah harus dikerjakan dengan computer. Istilah lainnya adalah sistem automasi. Sistem automasi yang utuh diartikan sebagai sebuah sistem yang merangkai secara terpasang (online) setiap jenis kegiatan di perpustakaan sehingga komputer menghasilkan informasi yang bersifat serta merta (instant information). Misalnya bila sebuah buku X dipinjam dan dicatatkan ke komputer di layanan sirkulasi, maka data peminjaman tersebut diinformasikan seketika itu juga kepada pemakai yang sedang melakukan penelusuran bahwa buku X telah berkurang jumlah eksemplarnya sebanyak satu buah. Jadi pemakai dapat memperoleh informasi tentang keberadaan sebuah buku apakah di rak atau di tangan peminjam. Sistem automasi yang utuh juga berarti bahwa data terpusat di satu tempat (file server) yang dapat dimanfaatkan melalui terminal-terminal secara serentak.

       5. Tenaga Perpustakaan

Tenaga perpustakaan sekolah yang ideal di masa depan  yang tersedia harus berkualifikasi (minimal D2, D3 atau S1) dan profesional. Mereka harus lulusan ilmu perpustakaan sehingga layak disebut pustakawan atau ahli perpustakaan. Karena saat ini eranya adalah era teknologi informasi dan komunikasui, maka pengoperasian komputer harus sudah menjadi menu sehari-hari. Namun pada kenyataannya, banyak sekolah-sekolah baik tingkat SD, SMP bahkan SMU yang masih menempatkan guru bahkan tenaga kependidikan bukan ahli pustaka sebagai kepala perpustakaan atau petugas perpustakaan. Dengan demikian, perkembangan perpustakaan yang ada berjalan tertatih-tatih atau perkembangannya bagaikan jalan di tempat.

       6. Pengguna / Minat Baca Pemakai

Perpustakaan sekolah yang ideal tentu ramai dikunjungi banyak siswa, baik untuk kepentingan peminjaman dan pengembalian buku, maupun kepentingan lainnya seperti untuk belajar, bermain internet, mengerjakan tugas, atau untuk kegiatan belajar mengajar bersama guru mapel. Para siswa dan guru rajin mengunjungi perpustakaan karena memang mereka membutuhkan perpustakaan sebagai sarana / sumber pembelajaran.

Kesimpulan dan Saran
Perpustakaan merupakan sarana proses pembelajaran yang dilakukan dalam rangka mencapai visi dan misi sekolah, maka keberadaan perputakaan di sekolah selain fungsinya dioptimalkan sebagai jantungnya pendidikan, maka perlu kiranya  mewujudkan perpustakaan yang ideal sehingga perpustakaan yang ada betul-betul memenuhi dan layak sebagai perpustakaan sekolah yang ideal yang memungkinkan para siswanya belajar dan menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar. Dengan demikian, di tengah isu adanya hasil pendidikan kurang memuaskan, pengoptimalan peran dan fungsi perpustakaan menjadi salah satu alternatif pemecahan di samping upaya mewujudkan perpustakaan tersebut menjadi sebuah perpustakaan sekolah  yang ideal.

Jumat, 26 April 2013

pelestarian lingkungan

Pelestarian Lingkungan Hidup di Sekolah



Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara,
iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut.
  1. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
  2. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;
·         Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.
·         Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air dan energi lainnya.
·         Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
·         Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas, plastik dan sejenisnya
·         Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
·         mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
·         Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan sejenisnya. Contoh menonton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan atau membahasnya bersama-sama
·         Mengadakan karya wisata atau studi banding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan kelestarian laingkungan sekolah
3.                3.  Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
  1. Mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah melalui berbagai loba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, menulis, menggambar, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan.
  2. Mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan.
  3. Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
  4. Memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk gerak peduli lingkungan
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersihm sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat mapupun pemerintah. Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakat.